Literasi Finansial dan Digital: Membangun Generasi Melek Keuangan dan Mandiri Karir Masa Depan
Afgnews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa
Efek Indonesia (BEI) menggelar seminar nasional Financial Literacy for Youth
di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Malang, Senin (6/10/2025).
Acara ini diikuti ratusan peserta muda dari berbagai kampus dan komunitas untuk
memperkuat literasi keuangan sekaligus membangun kesadaran pentingnya
kemandirian finansial sejak dini.
Seminar ini menghadirkan narasumber kunci
dari berbagai bidang, mulai dari pejabat publik hingga tokoh inspiratif. Wali
Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, serta Rektor Universitas Brawijaya,
Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menjadi keynote speakers. Keduanya
menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan sektor
keuangan dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan ekonomi masa
depan.
Farid Faletehan, Kepala OJK Malang, dalam pemaparannya menegaskan bahwa rendahnya literasi keuangan menjadi hambatan serius bagi anak muda. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan indeks literasi keuangan berada di angka 66,46%, sementara inklusi keuangan mencapai 80,51%. “Angka ini menunjukkan adanya gap 14,05%. Artinya, banyak masyarakat sudah mengakses layanan keuangan tetapi belum memahami secara penuh bagaimana mengelolanya,” ungkap pak Farid.
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, turut memberi pesan penting bagi generasi muda. Ia menekankan bahwa kemandirian finansial harus dipahami secara luas, tidak sekadar terkait karier. “Pemahaman keuangan yang baik dan mandiri finansial di era kini sangat penting. Karena kemandirian finansial bukan hanya tentang karir yang cemerlang, tetapi juga pengembangan keterampilan serta persiapan masa depan,” ujarnya.
Gedung Samantha Krida tampak penuh dengan mahasiswa, komunitas bisnis muda, hingga pelaku UMKM yang antusias menyimak materi. Diskusi interaktif semakin memperkaya wawasan, dengan berbagai pertanyaan seputar investasi, manajemen risiko, dan tips mengatur gaji pertama. Narasumber menegaskan pentingnya memulai langkah kecil namun konsisten dalam membangun kebiasaan finansial sehat.
Dalam penutupan, panitia menegaskan bahwa Financial
Literacy for Youth bukan hanya acara seremonial, melainkan bagian dari
gerakan berkelanjutan. OJK bersama mitra strategis berkomitmen memperluas
program ini ke berbagai kampus dan komunitas di seluruh Indonesia. “Harapan
kami, generasi muda tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh
secara finansial,” tegas Farid Faletehan.

.png)

Tidak ada komentar: